Sering dijumpai pada sebuah
industri terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh
faktor dari pekerja sendiri atau dari pihak menajemen perusahaan. Kecelakaan
yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja tidak hati-hati atau
mereka tidak mengindahkan peraturan kerja yang telah dibuat oleh pihak
manajemen. Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihak manajemen,
biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang
dibuat oleh pihak manajemen masih belum mempertimbangkan segi ergonominya.
Untuk menghindari resiko tersebut, pertama-tama yang dapat dilakukan adalah
mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salah. Setelah
jenis pekerjaan tersebut diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah
menghilangkan cara kerja yang bisa mengakibatkan cidera.
PROSES IMPLENTASI
ERGONOMI
Penerapan ergonomi di
indonesia terus terang masih tertinggal jauh,dibandingkan di luar negeri. Ada
beberapa prinsip dasar dalam melakukan program ergonomi yaitu :
1.Sebagai upaya proaktif
untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan.
2.Pelaksanaannya didasarkan
pada hasil ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang terbaik
3.Bekerjasama dengan pekerja
dan departemen terkait
4.Fleksibel dan hindari satu
ukuran untuk semua
5.Program yang dilaksanakan
harus terjangkau dan sesuai kekuatan sumberdaya yang dimiliki
6. Program yang dilaksanakan
harus jelas, singkat dan sederhana. (OSHA, 2004)
dan berikut 3 Langkah Awal
Untuk Membangun Program Ergonomi di Tempat Kerja:
1.Membangun komitmen dari
manajemen ( ini sangat diperlukan dalam setiap penerapan program, karena sistem
yang baik harus ditunjang oleh dukungan dari top management).
2.Mengadakan pelatihan ergonomi
untuk mendorong adanya partisipasi dari seluruh karyawan.( memeberikan
pengetahuan kepada pekerja akan pentingnya penerapan ergonomi demi meningkatkan
produktivitas di tempat kerja). 3.Membentuk working group yang bertanggung
jawab untuk penerapan program ini ( team P2K3/ Health and Safety Executive).
Perancangan Program Ergonomi
Dapat Dilakukan Dengan 2 Pendekatan : 1.pendekatan Reaktif Yaitu perancangan
program dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang sudah ada
agar lebih ergonomis, sehat dan aman. 2.Pendekatan Pro Aktif yaitu perancangan
program dilakukan untuk membuat kondisi lingkungan kerja yang baru agar lebih
ergonomis, sehat dan aman.
KESIMPULAN
Menyadari pentingnya
penerapan ergonomi bagi semua orang di manapun berada maupun bekerja, serta
adanya persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan di era
globalisasi ini maka mau tidak mau upaya untuk meningkatkan kesadaran akan
pentingnya aspek-aspek ergonomi bagi kemajuan perusahaan menjadi prioritas dan
komitmen semua pihak baik pemerintah maupun swasta dari tingkat pimpinan sampai
ke seluruh karyawan dalam manajemen perusahaan. Dengan hal tersebut tingkat
kesehatan dan keselamatan kerja akan lebih baik karena sakit akan menurun,
biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat kecelakaankan
berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan produktivitas yang lebih
tinggi, keuntungan akan meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan karyawan
maupun pemberi kerja akan meningkat.
0 komentar:
Posting Komentar