Jumat, 13 Desember 2013

RESIKO KARENA KESALAHAN ERGONOMI


RESIKO KARENA KESALAHAN ERGONOMI
Sering dijumpai pada sebuah industri terjadi kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tersebut disebabkan oleh faktor dari pekerja sendiri atau dari pihak menajemen perusahaan. Kecelakaan yang disebabkan oleh pihak pekerja sendiri, karena pekerja tidak hati-hati atau mereka tidak mengindahkan peraturan kerja yang telah dibuat oleh pihak manajemen. Sedangkan faktor penyebab yang ditimbulkan dari pihak manajemen, biasanya tidak adanya alat-alat keselamatan kerja atau bahkan cara kerja yang dibuat oleh pihak manajemen masih belum mempertimbangkan segi ergonominya. Untuk menghindari resiko tersebut, pertama-tama yang dapat dilakukan adalah mengidentifikasi resiko yang bisa terjadi akibat cara kerja yang salah. Setelah jenis pekerjaan tersebut diidentifikasi, maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan cara kerja yang bisa mengakibatkan cidera.
PROSES IMPLENTASI ERGONOMI
Penerapan ergonomi di indonesia terus terang masih tertinggal jauh,dibandingkan di luar negeri. Ada beberapa prinsip dasar dalam melakukan program ergonomi yaitu :
1.Sebagai upaya proaktif untuk pencegahan terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan.
2.Pelaksanaannya didasarkan pada hasil ilmu pengetahuan dan hasil penelitian yang terbaik
3.Bekerjasama dengan pekerja dan departemen terkait
4.Fleksibel dan hindari satu ukuran untuk semua
5.Program yang dilaksanakan harus terjangkau dan sesuai kekuatan sumberdaya yang dimiliki
6. Program yang dilaksanakan harus jelas, singkat dan sederhana. (OSHA, 2004)
dan berikut 3 Langkah Awal Untuk Membangun Program Ergonomi di Tempat Kerja:
1.Membangun komitmen dari manajemen ( ini sangat diperlukan dalam setiap penerapan program, karena sistem yang baik harus ditunjang oleh dukungan dari top management).
2.Mengadakan pelatihan ergonomi untuk mendorong adanya partisipasi dari seluruh karyawan.( memeberikan pengetahuan kepada pekerja akan pentingnya penerapan ergonomi demi meningkatkan produktivitas di tempat kerja). 3.Membentuk working group yang bertanggung jawab untuk penerapan program ini ( team P2K3/ Health and Safety Executive).
Perancangan Program Ergonomi Dapat Dilakukan Dengan 2 Pendekatan : 1.pendekatan Reaktif Yaitu perancangan program dilakukan untuk memperbaiki kondisi lingkungan kerja yang sudah ada agar lebih ergonomis, sehat dan aman. 2.Pendekatan Pro Aktif yaitu perancangan program dilakukan untuk membuat kondisi lingkungan kerja yang baru agar lebih ergonomis, sehat dan aman.
KESIMPULAN
Menyadari pentingnya penerapan ergonomi bagi semua orang di manapun berada maupun bekerja, serta adanya persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap perusahaan di era globalisasi ini maka mau tidak mau upaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya aspek-aspek ergonomi bagi kemajuan perusahaan menjadi prioritas dan komitmen semua pihak baik pemerintah maupun swasta dari tingkat pimpinan sampai ke seluruh karyawan dalam manajemen perusahaan. Dengan hal tersebut tingkat kesehatan dan keselamatan kerja akan lebih baik karena sakit akan menurun, biaya pengobatan dan perawatan akan menurun, kerugian akibat kecelakaankan berkurang, tenaga kerja akan mampu bekerja dengan produktivitas yang lebih tinggi, keuntungan akan meningkat dan pada akhirnya kesejahteraan karyawan maupun pemberi kerja akan meningkat.

0 komentar:

Posting Komentar